🫀 Langkah Kecil yang Mengubah Banyak Hal Setelah hasil treadmill saya waktu itu tidak bisa disimpulkan apa-apa, dokter jantung saya hanya berkata pelan: “Mumpung masih muda, ayo diet.” Kalimat itu sederhana. Tapi entah bagaimana… rasanya seperti mengetuk pintu kesadaran saya yang paling dalam. Mungkin karena saya sudah terlalu lama hidup dengan bayang-bayang takut. Takut serangan jantung datang tiba-tiba. Takut tidak bisa mendampingi keluarga sampai tua. Takut impian saya berhenti sebelum waktunya. Hari itu saya pulang dari rumah sakit dengan satu hal: tekad. Tekad untuk berubah. Tekad untuk hidup lebih baik. 🥗 Awal Perubahan Saya mulai diet, tapi bukan diet ekstrem seperti yang banyak orang jalani. Saya hanya mencoba hal-hal sederhana: mengurangi nasi, menjauhi gorengan, dan… gula tetap saya konsumsi (karena kopi tanpa gula sungguh ujian yang belum bisa saya luluskan 😅). Beberapa minggu berlalu. Berat badan mulai turun perlahan. Tapi ternyata manfaatnya bukan sekad...
🫀 Perjalanan Saya Berdamai dengan Jantung Koroner Setelah kontrol sebelumnya menyatakan bahwa tes treadmill harus ditunda karena tekanan darah yang masih tinggi, saya mencoba mengambil sisi positifnya. Saya berkata pada diri sendiri: “Mungkin Allah sedang memberikan waktu agar saya lebih siap.” Selama sebulan itu saya berusaha memperbaiki kondisi. Setiap pagi saya mulai berjalan kaki, terkadang di ujung sesi saya mencoba berlari kecil. Tapi, setiap kali saya mulai berlari, nyeri dada kiri tiba-tiba muncul —menusuk pelan namun jelas, lalu menjalar. Begitu saya berhenti dan duduk, nyeri itu pelan-pelan mereda. Dan itu adalah tanda khas dari penyakit jantung koroner. Tanda yang tidak bisa diabaikan. 🏥 Hari yang Dinanti Tiba Satu bulan berlalu—hari kontrol berikutnya tiba. Saya datang ke RS Indriati Solo Baru dengan harapan besar: semoga treadmill benar-benar bisa dilakukan hari itu. Hasil pemeriksaan awal membuat saya lega: ✔ Tekanan darah bagus ✔ Saturasi oksigen bagus Da...