Langsung ke konten utama

Postingan

Tertunda Lagi, Tapi Tidak Menyerah

Satu bulan setelah kontrol pertama, saya kembali datang ke rumah sakit untuk kunjungan kedua. Di dalam hati saya masih menyimpan harapan besar: semoga kali ini saya bisa menjalani tes treadmill yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Seperti biasa, sebelum bertemu dokter saya menjalani pemeriksaan awal—tensi, saturasi oksigen, dan berat badan. Dan hasilnya… tekanan darah saya masih tinggi. Angkanya saya sudah lupa, tetapi cukup tinggi hingga dokter memutuskan bahwa tes treadmill harus ditunda. Lagi. Jujur, rasanya cukup membuat hati jatuh. Selama sebulan itu saya sudah menyiapkan diri: membaca banyak artikel tentang tes treadmill, mencoba memperbaiki pola hidup, bahkan mempersiapkan mental untuk menghadapi hasilnya. Tapi hari itu semua harus diundur lagi satu bulan ke depan. Obat yang saya dapat pun masih sama seperti resep sebelumnya. Karena tidak ada banyak perkembangan medis hari itu, saya merasa ini adalah momen yang tepat untuk membuka sedikit cerita tentang diri saya—tentang latar...
Postingan terbaru

Cerita 2 : Langkah Awal Memahami Kondisi Jantung Saya

Dua hari setelah kejadian nyeri dada yang membawa saya ke IGD, saya kembali datang ke rumah sakit. Kali ini untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Tyagita. Ini adalah pertemuan pertama saya dengan dokter jantung—sebuah langkah yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan dalam hidup saya. Sebagai pasien baru, saya harus menjalani rangkaian pemeriksaan awal: tensi, saturasi oksigen, berat badan, dan ECHO. Bagi yang belum familiar, ECHO adalah pemeriksaan jantung menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk melihat struktur dan fungsi jantung secara detail. Saat pemeriksaan berlangsung, pikiran saya dipenuhi tanda tanya… ada apa sebenarnya dengan jantung saya? Setelah selesai, saya kembali ke ruang tunggu. Di sana saya duduk cukup lama sambil menahan rasa was-was. Doa saya panjatkan diam-diam, berharap semua baik-baik saja. Sampai akhirnya nama saya dipanggil. Saya masuk ke ruang dokter dan dua wanita berjilbab menyambut dengan ramah. Salah...

Cerita 1 : Cerita Awal Saya Menghadapi Penyakit Jantung Koroner

Sabtu pagi di tahun 2019, saya merasakan sesuatu yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya. Dada kiri saya tiba-tiba nyeri hebat—menjalar ke lengan dan punggung kiri. Keringat dingin keluar seolah tubuh memberi sinyal bahaya. Dalam hati saya sempat bertanya, “Apa ini serangan jantung?” Anehnya, setelah sekitar 30 menit, rasa sakit itu perlahan menghilang. Karena tidak paham dan tidak menduga apa pun, saya dan istri mengira itu cuma “masuk angin”. Maka hari itu kami tetap melanjutkan rencana: mengantar anak-anak berkunjung ke rumah nenek mereka seperti biasa. Tapi sore harinya, ketika sedang bersantai bersama anak-anak, nyeri yang sama datang lagi. Dada kiri saya terasa seperti diremas. Nyeri menjalar ke lengan dan punggung, keringat dingin keluar, dan rasa panik langsung muncul. Ada sesuatu yang sangat tidak beres. Setelah diskusi singkat, istri dan adik ipar akhirnya membawa saya ke rumah sakit. Ada satu momen yang tidak pernah saya lupakan: sebelum masuk mobil, anak ketiga saya me...

Kebiasaan sepele yang membuat jantung berumur panjang.

(Catatan dari seorang penyintas yang sedang belajar hidup lebih sehat) Setelah melalui perjalanan sebagai penyintas penyakit jantung, satu hal yang saya pelajari adalah: kesehatan jantung tidak hanya ditentukan oleh tindakan besar, tapi justru dibangun dari kebiasaan kecil yang kita lakukan setiap hari . Sering kali kita berpikir bahwa menjaga jantung berarti harus olahraga keras, diet ketat, atau obat-obatan. Padahal ada banyak kebiasaan sederhana yang efeknya luar biasa bila dilakukan secara konsisten. Berikut adalah beberapa kebiasaan ringan yang bisa membuat jantung bekerja lebih sehat dan berumur panjang. 1. Pilih Naik Tangga Ketimbang Lift Menaiki tangga adalah salah satu latihan jantung paling sederhana — dan gratis. Gerakan naik tangga meningkatkan detak jantung, memperkuat otot kaki, dan melancarkan aliran darah. Yang paling menarik, kebiasaan ini tidak perlu waktu khusus. Kamu hanya mengganti pilihan: ➡️ lift ❌ ➡️ tangga ✔️ Naik tangga 1–3 lantai setiap hari saja sudah term...

10 Kebiasaan Sepele Penyebab Tekanan Darah Tinggi

(Catatan dari seorang penyintas Penyakit Jantung Koroner) Sebagai penyintas Penyakit Jantung Koroner (PJK), saya belajar bahwa tekanan darah tinggi tidak datang tiba-tiba. Ia muncul perlahan, diam-diam, dan sering kali disebabkan oleh hal-hal kecil yang selama bertahun-tahun saya anggap “biasa saja”. Setelah menjalani perawatan dan memahami lebih dalam tentang kondisi tubuh saya, barulah saya sadar bahwa kebiasaan kecil ternyata bisa membawa dampak besar terhadap kesehatan jantung. Selama ini ketika mendengar tentang tekanan darah tinggi, kita cenderung langsung menyalahkan garam. Memang betul, garam adalah salah satu penyebab paling populer. Tapi faktanya—ada banyak hal lain yang sama-sama berperan. Di bawah ini saya rangkum 10 kebiasaan sederhana yang sering kita abaikan, padahal bisa memicu hipertensi dan memperburuk kesehatan jantung. Semoga tulisan ini bisa membantu kamu yang sedang berjuang, atau kamu yang ingin mencegah sebelum terlambat. 1. Terlalu Banyak Garam Saya dulu termas...

About Us

Saya adalah seorang laki-laki paruh baya (Nov 2025). Saya terkena serangan jantung pertama kali pada umur 39 tahun. Umur di mana seorang pada masa prime time. Tetapi dengan adanya penyakit ini akhirnya banyak hal yang saya cita-citakan harus tertunda. Sebagai penyintas PJK, saya ingin berbagi kepada para pembaca semua tentang banyak hal terkait PJK. Saya juga ingin berbagai cerita bagaimana awal mulai terkena PJK dan bertahan sampai sekarang