🫀 Perjalanan Saya Berdamai dengan Jantung Koroner Setelah kontrol sebelumnya menyatakan bahwa tes treadmill harus ditunda karena tekanan darah yang masih tinggi, saya mencoba mengambil sisi positifnya. Saya berkata pada diri sendiri: “Mungkin Allah sedang memberikan waktu agar saya lebih siap.” Selama sebulan itu saya berusaha memperbaiki kondisi. Setiap pagi saya mulai berjalan kaki, terkadang di ujung sesi saya mencoba berlari kecil. Tapi, setiap kali saya mulai berlari, nyeri dada kiri tiba-tiba muncul —menusuk pelan namun jelas, lalu menjalar. Begitu saya berhenti dan duduk, nyeri itu pelan-pelan mereda. Dan itu adalah tanda khas dari penyakit jantung koroner. Tanda yang tidak bisa diabaikan. 🏥 Hari yang Dinanti Tiba Satu bulan berlalu—hari kontrol berikutnya tiba. Saya datang ke RS Indriati Solo Baru dengan harapan besar: semoga treadmill benar-benar bisa dilakukan hari itu. Hasil pemeriksaan awal membuat saya lega: ✔ Tekanan darah bagus ✔ Saturasi oksigen bagus Da...
Satu bulan setelah kontrol pertama, saya kembali datang ke rumah sakit untuk kunjungan kedua. Di dalam hati saya masih menyimpan harapan besar: semoga kali ini saya bisa menjalani tes treadmill yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Seperti biasa, sebelum bertemu dokter saya menjalani pemeriksaan awal—tensi, saturasi oksigen, dan berat badan. Dan hasilnya… tekanan darah saya masih tinggi. Angkanya saya sudah lupa, tetapi cukup tinggi hingga dokter memutuskan bahwa tes treadmill harus ditunda. Lagi. Jujur, rasanya cukup membuat hati jatuh. Selama sebulan itu saya sudah menyiapkan diri: membaca banyak artikel tentang tes treadmill, mencoba memperbaiki pola hidup, bahkan mempersiapkan mental untuk menghadapi hasilnya. Tapi hari itu semua harus diundur lagi satu bulan ke depan. Obat yang saya dapat pun masih sama seperti resep sebelumnya. Karena tidak ada banyak perkembangan medis hari itu, saya merasa ini adalah momen yang tepat untuk membuka sedikit cerita tentang diri saya—tentang latar...